Halaman

Jumat, 21 Desember 2012

PERIKLANAN MEDIA RADIO

BAB I
PENDAHULUAN
Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail, reklame ruang, atau kendaraan umum. Periklanan radio adalah media popular bagi periklanan eceran local karena biayanya relative rendah dan cakupan lokalnya. Iklan radio sering disebut sebagai anak tiri di industri. Kebanyakan kreatif, dan lembaga secara umum, akan bekerja pada sesuatu yang glamor, seperti televisi, outdoor, gerilya atau print.
Para pengiklan terus berusaha menemukan cara-cara untuk megefektifkan penggunaan radio dalam rencana-rencana media mereka, sering kali meggunakan radio sebagai suplemen bagi media lain seperti media cetak (Koran, majalah, dan lain-lain). Meski demikian, sebagaimana semua media periklanan lain, radio terpengaruh oleh pengurangan belanja iklan pada tahun 1990-an
Banyak stasiun local masuk ke dalam lebih dari satu jaringan, dengan setiap jaringan menyediakan program khusus untuk melengkapi jadwal sebuah stasiun. Para pengiklan bisa menggunakan salah satu jaringan radio nasional untuk menyampaikan pesan- pesan mereka ke seluruh pasar nasional secara stimultan melalui stasiun-stasiun yang berlangganan program-program dari jaringan bersangkutan. Dalam periklanan spot radio, satu pengiklan menempatkan iklan di stasiun individual ketimbang jaringan. Bila radio dilakukan dengan benar maka media iklan akan luar biasa, benar-benar menangkap imajinasi, membangun merek dan mengarah ke penjualan.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Kelebihan dan Kekurangan Radio
Sangat penting untuk memahami kekuatan dan kelemahan dari media untuk membuat keputusan-keputusan cerdas. Kelebihan dari iklan radio adalah :
Ø  Radio bersifat luwes. Iklan-iklan dapat di udarakan hampir kapan pun diinginkan dan hanya memerlukan perhatian awal yang singkat
Ø  Komersial-komersial radio juga tidak mahal untuk diproduksi. Komersial-komersial langsung yang dibaca oleh penyiar adalah yang termurah karena menghapuskan biaya produksi. Biaya waktu radio juga relative rendah. Rendahnya biaya radio juga berarti bahwa, berdasarkan sebuah anggaran tetap, para pengiklan dapat memperluas jangkauan dan frekuensi di dalam jadwal media mereka.
Ø  Radio dapat menjangkau khalayak spesifik (khusus), seperti kaum pria, kaum wanita, orang-orang lanjut usia, dan pasar-pasar etnik. Beriklan pada berbagai radio memungkinkan untuk menjangkau hampir setiap khalayak khusus. Meski demikian, kelebihan ini agak diperlemah oleh akibat Telecommunications Act tahun 1996. Ketentuan-ketentuan tentang radio dalam Undang-Undang ini “ memperbanyak jumlah stsiun yang dapat dimiliki oleh sebuah perusahaan”. Dampak ini akan dibahas sebagai kelemahan periklanan radio dalam bagian dibawah ini.


Dibanding dengan media lain, radio memiliki kelemahan :
Ø  Meskipun konsolidasi-konsolidasi “goliath” telah menciptakan khalayak-khalayak yang lebih luas dan membukukan rekor pendapatan periklanan, mereka secara negative mempengaruhi kepemilikan minoritas dari stasiun-stasiun FM dan stasiun-stasiun AM.
Ø  Radio hanyalah sebuah media yang didengarkan, dan para pendengar tidak dapat melihat produk yang diiklankan. Oleh karenanya, radio tidak akan tepat bagi periklanan yang membutuhkan demonstrasi. Para pendengar juga perlu mendengarkan komersial lebih dari sekali agar bisa efektif. Sebuah naskah radio yang baik akan mengulangi nama perusahaan dan atau produk setidaknya tiga kali untuk memastikan bahwa pendengar telah menangkapnya. Pengulangan seperti ini mungkin tidak estetis, namun diperlukan.
Ø  Satu masalah lain menyangkut radio adalah tingginya tingkat fragmentasi khalayak yang terjadi karena banyaknya jumlah stasiun. Para pendengar radio dapat memilih satu dari sekian banyak stasiun dan persentase pasar yang setia kepada stasiun tertentu biasanya sangat kecil. Jadi para pengiklan mungkin harus membeli waktu pada sejumlah stasiun untuk mendapatkan jangkauan luas, bahkan di sebuah pasar local. Para pengiklan harus berurusan dengan setiap stasiun individual dan kebijakan tingkat harganya bisa bervariasi. Masalah ini agak berkurang pada tahun-tahun terakhir ini, ketika jumlah jaringan radio meningkat dan jumlah program-program bersindikasi tumbuh, menawarkan satu paket dengan cakupan beberapa ratus stasiun.
B.     Membeli Waktu Radio
Pertimbangan-pertimbangan utama yang mempengaruhi kapan dan bagaimana cara membeli waktu radio:
¨      Para pengiklan radio berminat untuk menjangkau konsumen target dengan harga cukup murah, sambil tetap memastikan bahwa format stasiun sesuai dengan citra merek yang diiklankan.
¨      Periklanan radio ditawarkan baik pada basis jaringan nasional maupun spot pasar local individual. Banyak kelompok stasiun telah mengembangkan dan menyediakan program-program yang frekuensi dan jangkauannya berkomputerisasi, yang membantu para perencana mengukur pengaruh kombinasi-kombinasi stasiun berbeda menyangkut penimbulan kesan dan perkiraan frekuensi bagi segmen-segmen khalayak yang dipilih.
¨      Satu pengiklan harus mengambil keputusan berdasarkan jadwal periklanan radio. Kebanyakan stasiun menawarkan waktu kapan pun dari dua higga lima bagian hari. Struktur harga bervariasi, bergantung pada daya tarik setiap bagian. Informasi tentang tingkat harga dan format stasiun tersedia dalam Spot Radio Rates and Data, yanng diterbitkan oleh Standard Rate and Data Services.
¨      Waktu komersial radio biasanya dijual dalam slot waktu 10, 30 atau 60 detik



BAB III
KESIMPULAN
Media siaran meliputi televisi dan radio. Para pengiklan telah semakin mengeluarkan banyak dana bagi media siaran pada tahun-tahun terakhir, terutama karena pertumbuhan industri siaran. Sebagian besar pertumbuhan tersebut berasal dari televisi, khususnya kabel. Para pakar pemperkirakan bahwa Web TV akan menjadi sebuah media periklanan yang penting di masa depan. Baik radio maupun televisi memberikan kelebihan dan kekurangan kepada para pengiklan yang harus dipahami ketika membuat keputusan-keputusan periklanan.


DAFTAR PUSTAKA
Monle Lee and Carla Johnson, 1999. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global. Jakarta. Kencana Prenada Media Group
Frank Jefkins, 1995. Periklanan. Jakarta. Erlangga