PERIKLANAN MEDIA RADIO
BAB I
PENDAHULUAN
Periklanan adalah komunikasi komersil dan
nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan
ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio,
koran, majalah, direct mail, reklame ruang, atau kendaraan umum. Periklanan
radio adalah media popular bagi periklanan eceran local karena biayanya
relative rendah dan cakupan lokalnya. Iklan radio sering disebut sebagai anak
tiri di industri. Kebanyakan kreatif, dan lembaga secara umum, akan bekerja
pada sesuatu yang glamor, seperti televisi, outdoor, gerilya atau print.
Para
pengiklan terus berusaha menemukan cara-cara untuk megefektifkan penggunaan
radio dalam rencana-rencana media mereka, sering kali meggunakan radio sebagai
suplemen bagi media lain seperti media cetak (Koran, majalah, dan lain-lain). Meski demikian, sebagaimana semua media
periklanan lain, radio terpengaruh oleh pengurangan belanja iklan pada tahun
1990-an
Banyak stasiun local masuk ke dalam lebih
dari satu jaringan, dengan setiap jaringan menyediakan program khusus untuk
melengkapi jadwal sebuah stasiun. Para pengiklan bisa menggunakan salah
satu jaringan radio nasional untuk menyampaikan pesan- pesan mereka ke seluruh
pasar nasional secara stimultan melalui stasiun-stasiun yang berlangganan
program-program dari jaringan bersangkutan. Dalam periklanan spot radio, satu
pengiklan menempatkan iklan di stasiun individual ketimbang jaringan. Bila
radio dilakukan dengan benar maka media iklan akan luar biasa, benar-benar
menangkap imajinasi, membangun merek dan mengarah ke penjualan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kelebihan dan Kekurangan Radio
Sangat penting untuk memahami kekuatan dan
kelemahan dari media untuk membuat keputusan-keputusan cerdas. Kelebihan
dari iklan radio adalah :
Ø Radio bersifat luwes. Iklan-iklan dapat di udarakan hampir kapan
pun diinginkan dan hanya memerlukan perhatian awal yang singkat
Ø Komersial-komersial radio juga tidak mahal untuk diproduksi.
Komersial-komersial langsung yang dibaca oleh penyiar adalah yang termurah
karena menghapuskan biaya produksi. Biaya waktu radio juga relative rendah.
Rendahnya biaya radio juga berarti bahwa, berdasarkan sebuah anggaran tetap,
para pengiklan dapat memperluas jangkauan dan frekuensi di dalam jadwal media
mereka.
Ø Radio dapat menjangkau khalayak spesifik (khusus), seperti kaum
pria, kaum wanita, orang-orang lanjut usia, dan pasar-pasar etnik. Beriklan
pada berbagai radio memungkinkan untuk menjangkau hampir setiap khalayak
khusus. Meski demikian, kelebihan ini agak diperlemah oleh akibat Telecommunications
Act tahun 1996. Ketentuan-ketentuan tentang radio dalam Undang-Undang ini “
memperbanyak jumlah stsiun yang dapat dimiliki oleh sebuah perusahaan”. Dampak ini akan dibahas sebagai kelemahan
periklanan radio dalam bagian dibawah ini.
Dibanding dengan media lain, radio
memiliki kelemahan :
Ø Meskipun
konsolidasi-konsolidasi “goliath” telah menciptakan khalayak-khalayak yang
lebih luas dan membukukan rekor pendapatan periklanan, mereka secara negative
mempengaruhi kepemilikan minoritas dari stasiun-stasiun FM dan stasiun-stasiun
AM.
Ø Radio hanyalah sebuah media yang didengarkan, dan para pendengar
tidak dapat melihat produk yang diiklankan. Oleh karenanya, radio tidak akan
tepat bagi periklanan yang membutuhkan demonstrasi. Para pendengar juga perlu mendengarkan
komersial lebih dari sekali agar bisa efektif. Sebuah naskah radio yang baik
akan mengulangi nama perusahaan dan atau produk setidaknya tiga kali untuk
memastikan bahwa pendengar telah menangkapnya. Pengulangan seperti ini mungkin
tidak estetis, namun diperlukan.
Ø Satu masalah lain menyangkut radio adalah tingginya tingkat
fragmentasi khalayak yang terjadi karena banyaknya jumlah stasiun. Para
pendengar radio dapat memilih satu dari sekian banyak stasiun dan persentase
pasar yang setia kepada stasiun tertentu biasanya sangat kecil. Jadi para
pengiklan mungkin harus membeli waktu pada sejumlah stasiun untuk mendapatkan
jangkauan luas, bahkan di sebuah pasar local. Para pengiklan harus berurusan
dengan setiap stasiun individual dan kebijakan tingkat harganya bisa
bervariasi. Masalah ini agak berkurang pada tahun-tahun terakhir ini, ketika
jumlah jaringan radio meningkat dan jumlah program-program bersindikasi tumbuh,
menawarkan satu paket dengan cakupan beberapa ratus stasiun.
B. Membeli Waktu Radio
Pertimbangan-pertimbangan
utama yang mempengaruhi kapan dan bagaimana cara membeli waktu radio:
¨
Para pengiklan radio
berminat untuk menjangkau konsumen target dengan harga cukup murah, sambil
tetap memastikan bahwa format stasiun sesuai dengan citra merek yang
diiklankan.
¨
Periklanan radio ditawarkan
baik pada basis jaringan nasional maupun spot pasar local individual. Banyak
kelompok stasiun telah mengembangkan dan menyediakan program-program yang
frekuensi dan jangkauannya berkomputerisasi, yang membantu para perencana
mengukur pengaruh kombinasi-kombinasi stasiun berbeda menyangkut penimbulan
kesan dan perkiraan frekuensi bagi segmen-segmen khalayak yang dipilih.
¨
Satu pengiklan harus mengambil keputusan
berdasarkan jadwal periklanan radio. Kebanyakan stasiun menawarkan waktu kapan
pun dari dua higga lima bagian hari. Struktur harga bervariasi,
bergantung pada daya tarik setiap bagian. Informasi tentang tingkat harga dan
format stasiun tersedia dalam Spot Radio Rates and Data, yanng diterbitkan oleh
Standard Rate and Data Services.
¨
Waktu komersial radio
biasanya dijual dalam slot waktu 10, 30 atau 60 detik
BAB III
KESIMPULAN
Media siaran meliputi televisi dan radio. Para
pengiklan telah semakin mengeluarkan banyak dana bagi media siaran pada tahun-tahun
terakhir, terutama karena pertumbuhan industri siaran. Sebagian besar
pertumbuhan tersebut berasal dari televisi, khususnya kabel. Para pakar
pemperkirakan bahwa Web TV akan menjadi sebuah media periklanan yang penting di
masa depan. Baik radio maupun televisi memberikan kelebihan dan kekurangan
kepada para pengiklan yang harus dipahami ketika membuat keputusan-keputusan
periklanan.
DAFTAR PUSTAKA
Monle Lee and Carla Johnson,
1999. Prinsip-Prinsip Pokok
Periklanan Dalam Perspektif Global. Jakarta. Kencana Prenada Media Group
Frank Jefkins, 1995. Periklanan. Jakarta. Erlangga